Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MUSEUM di BALI

Bali memiliki banyak nama seperti 'pulau para dewa', 'surga terakhir', dan 'pusat alam semesta' adalah lebih banyak nama untuk pulau tropis yang indah ini yang dihuni oleh orang-orang artistik dan masyarakat yang dinamis dengan kesenian dan upacara unik. .


Bali telah mendapatkan nama museum hidup. Nama yang diberikan oleh para ahli tersebut dan orang-orang yang berkunjung ke Bali mengkonfirmasi pernyataan ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa warisan sejarah dan cara hidup kuno dipelihara dengan baik dan diadopsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satu sikap positif di kalangan orang Bali adalah ketika mereka menemukan artefak kuno atau purbakala kuno, mereka akan mempertahankannya dalam kaitannya dengan ritual keagamaan.

Sesuai dengan sifat ritual keagamaan yang berkaitan dengan materi apapun, benda ini dianggap suci dan tidak ada yang mau menyentuhnya tanpa upacara khusus yang harus dilakukan sebelumnya. Begitulah, ketika arkeolog membuat penelitian untuk membaca prasasti raja kuno, orang harus membuat ritual keagamaan sebelum membaca, dan akan dikawal oleh tokoh agama. Sebagian besar warisan kuno yang bisa dipindahkan seperti patung batu, benda perunggu, prasasti diawetkan di bait suci.

Mereka telah membuat konsep pelestarian yang baik sehingga sampai sekarang kita memiliki peninggalan sejarah yang masih terjaga dengan baik, namun disisi lain fakta sejarah tidak ada lagi di tempat, dan ini memberikan kesulitan khusus dalam mengembangkan penelitian. Untung juga masyarakat semakin sadar akan teknik pelestarian modern dan mereka satu per satu mempercayai pemerintah dalam melestarikan warisan.

Museum Bali

Dengan kesadaran baru ini, banyak warisan purba telah tersimpan di museum. Dimulai oleh para ilmuwan Belanda beberapa museum nyata dibangun untuk melestarikan warisan budaya Bali yang kaya. Berikut adalah beberapa museum yang selama ini dibangun di Bali.

Ada banyak museum alam ini. Untuk menyebutkan beberapa di antaranya, setidaknya ada 3 museum yang perlu diperhatikan disini.

Museum Neka
Buka setiap hari pukul 08.00 - 17.00.
Jalan Campuhan Raya, Ubud, Tel. 975074.
Berlokasi di Ubud, melestarikan dan memamerkan berbagai gaya melukis khas Bali sejauh ini telah ditemukan. Museum ini dimiliki secara pribadi oleh Bapak Sutedja Neka, seniman Ubud. Museum ini terkenal di kalangan pelukis, antropolog, dan peneliti seni dunia.

Museum Arma
Buka setiap hari pukul 09.00 - 18.00.
Jalan Pengosekan, Ubud, Tel. 974228.
Dikenal juga sebagai Museum Seni Agung Rai. Terletak di Ubud yang memamerkan tidak hanya gaya lukisan Bali namun juga berbagai lukisan dari daerah lain dan bahkan lukisan modern sekalipun. Ini dimiliki oleh Pak Anak Agung Rai, seorang seniman dari Ubud.

Museum Gunarsa
Terletak di kota Klungkung, memamerkan gaya lukis Kamasan, yang beberapa diantaranya telah dicat sudah 400 tahun yang lalu. Lukisan abstrak karya Pak Gunarsa juga dipamerkan. Pak Gunarsa adalah seorang seniman dengan pendidikan.

Museum Gedung Kirtya
Terletak di Singaraja - Bali

Museum Antonio Blanco
Jalan Campuhan Raya, Ubud, Tel. 975502.

Museum Le Mayeur
Buka setiap hari pukul 09.00 - 17.00.
Hang Tuah Street, Sanur, Tel. 286201.

Museum Bali
Lokasi: Letkol Wisnu Street, Denpasar, Telp. 227 7271.

Museum Pasifika
Buka setiap hari 10 pagi - 5 sore.
Kawasan Pariwisata Blok BTDC P, Nusa Dua, Tel. 774935.

Museum Puri Lukisan
Buka setiap hari pukul 08.00 - 16.00.
Jalan Gianyar Raya Ubud, Tel. 975136.

Museum Rudana
Galeri Seni Rupa Rudana, 44 Jalan Cok Rai Pudak, Ubud, Tel. 975779.

Museum Sidik Jari
175 Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Telp. 235115.

Sumber : http://www.balitrips.net/balimuseums/

Posting Komentar untuk "MUSEUM di BALI"